Industri

'Aman' Mobil Toyota Sudah Uji Coba B20 Sejak 2015 

SINGAPURA - Toyota sudah menguji penggunaan B20 bersama Pertamina sejak tahun 2015 sejauh hingga 100.000 km. Dan hasilnya mobil diesel Toyota seperti Innova dan Fortuner sudah siap menggunakan B20. Bahan bakar ini aman dan tidak berdampak pada penurunan kinerja mesin.

"Hasil uji coba yang kami lakukan sejak 2015 tidak menemukan masalah pada penggunaan bahan bakar B20," kata Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam.

Lantas, Toyota kembali menegaskan line up kendaraan bermesin diesel miliknya aman menggunakan bahan bakar diesel dengan campuran 20 persen minyak nabati atau yang dikenal B20. 

Hal tersebut ditegaskan oleh PR Manager PT Toyota-Astra Motor Rouli H Sijabat seperti dilansir detikOto Dadan Kuswaraharja dari Park Hotel, Singapura, Rabu (12/9/2018) malam. "Kita sudah uji dan hasilnya aman," ujarnya.

Rouli mengakui penggunaan bahan bakar B20 akan berpengaruh pada layanan purnajual Toyota untuk kendaraan-kendaraan bermesin diesel. "Ini pengaruhnya bagaimana mungkin ganti filter bahan bakarnya lebih pendek (cepat), komponen yang tadinya harus diganti 6 bulan jadi 3 bulan," ujarnya.

TAM, lanjut Rouli, harus memastikan kendaraan yang digunakan oleh konsumennya aman. "Yang pasti B20 atau solar biasa tidak ada perubahan signifikan, so far tinggal efek komponen filter bahan bakar saja," ujarnya.

Pemerintah sengaja mewajibkan penggunaan solar B20 demi mengurangi impor minyak sekaligus meningkatkan harga dan penyerapan minyak sawit di Indonesia. Pemerintah optimistis B20 mampu menghemat dana USD 5 miliar hingga USD 6 miliar per tahun.
Sebagai catatan, TMMIN saat ini memproduksi kendaraan medium MPV (multi purpose vehicle) (MPV) Toyota Innova dan medium SUV (sport utility vehicle) Toyota Fortuner yang tidak hanya untuk varian bensin tapi juga diesel, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Terdapat 4 varian Toyota Innova diesel yang dipasarkan di Indonesia dengan mengusung mesin 2.400 cc, yaitu tipe G Manual, G A/T, V Manual dan V A/T. Selain itu dengan platform mesin yang sama ada Fortuner 4x2 dan 4x4 tipe VRZ dan G.

Sebelumnya Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan untuk implementasi B20 pada produk solar, termasuk Non PSO seluruh fasilitas produksi BBM Pertamina, sebanyak 112 terminal BBM telah siap menyalurkan B20. Selanjutnya untuk memastikan produk dapat digunakan konsumen akhir terutama pada mobil pribadi berbahan bakar diesel, maka manajemen perlu meninjau kesiapan fasilitas dan pengelolaan SPBU yang umumnya dikelola oleh mitra bisnis Pertamina.

"Ujung tombak kesuksesan implementasi B20 salah satunya ada di SPBU, sehingga kami perlu dukungan pengusaha SPBU agar mereka dapat memaksimalkan penjualan solar 20 persen. Tapi secara prinsip, outlet SPBU kami sudah siap pasarkan B20,"ujarnya.

Menurut Nicke Widyawati, penerapan B20 Non PSO di Jakarta merupakan wilayah yang potensial karena hingga saat ini terdapat 216 SPBU yang menjual produk Diesel. Dengan kebijakan baru ini, Pertamina akan menjual B20 di 174 SPBU Jakarta. Penjualan B20 di Jakarta akan dipasok dari Terminal BBM Jakarta Group yang telah mampu menyediakan 80,1 ribu kiloliter (KL). *


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar